Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Dua Penyebab Penyimpangan Dan Pengkhianatan Para Penguasa

Dua Penyebab Penyimpangan Dan Pengkhianatan Para Penguasa

Tsaqofatuna.id-Direktur Rumah Inspirasi Perubahan, Ustadz Indra Fakhruddin menyatakan bahwa di era Jokowi ini banyak lahir berbagai undang-undang yang mengkhianati amanah dan kepentingan rakyat.


"Ada Perpu Ormas, ada undang-undang cipta kerja, undang-undang IKN dan juga revisi undang-undang KPK, sebelumnya juga ada undang-undang migas, undang-undang minerba, dan sebagainya. Semua produk undang-undang tadi itu lebih untuk kepentingan penguasa, para pemilik modal, dan tentu menguatkan oligarki. Hanya untuk segelintir orang saja, bukan untuk kepentingan rakyat kebanyakan," ujarnya dalam Bedah Buletin Dakwah Kaffah Edisi 351, Jum'at (12/07/2024), di kanal YouTube Rumah Inspirasi Perubahan.

Direktur Rumah Inspirasi Perubahan kemudian melanjutkan bahwa secara garis besar akar penyimpangan dan pengkhianatan para penguasa hanya ada dua sebab akar masalahnya.

Pertama, faktor personal atau individual

"Yakni tidak ada lain adalah memang mental khianat, korup, dan tidak amanah yang melekat pada pribadi-pribadi penguasa dan para pejabat yang diangkat, terusnya.

Kedua, faktor sistemik.

"Tidak ada lain adalah penggunaan sistem pemerintahan demokrasi yang terbukti rusak dan merusak," terangnya.

Ustadz Indra Fakhruddin lalu menjelaskan bahawasannya sistem demokrasi menjadi pintu terbuka untuk pengkhianatan para penguasa dan para pejabat negara.

"Dan ini adalah merupakan satu siklus setan," pungkasnya.[] Islamsyah

Mewujudkan Kehidupan Islam Merupakan Kewajiban Mulia dan Agung

Mewujudkan Kehidupan Islam Merupakan Kewajiban Mulia dan Agung

Tsaqofatuna.id - Narator Muslimah Media Hub (MMH) menyatakan, mewujudkan kehidupan Islam melalui perjuangan penegakan hukum-hukum Islam merupakan kewajiban mulia dan agung.

"Perjuangan mewujudkan kehidupan Islam di tengah umat adalah salah satu kewajiban yang sangat mulia dan agung," ujarnya dalam program Iman Booster: Sanggupkah Kita Menanggung Dosa Akibat Ketiadaan Kehidupan Islam? Di kanal YouTube MMH, Selasa (25/6/2023).

Pasalnya, Narator menjelaskan, saat ini banyak kewajiban yang tidak dapat ditunaikan akibat tidak adanya kehidupan Islam yang terwujud dalam sebuah institusi (negara).

"Seperti kewajiban jihad, mengelola urusan umat dengan hukum-hukum Islam, serta menegakan hudud atau sanksi (yang telah ditetapkan Allah SWT.) dalam Islam," jelasnya.

Ia membeberkan, tidak adanya kehidupan Islam telah menyebabkan kondisi kaum muslimin saat ini terpecah belah, menerapkan hukum-hukum kufur dan membuatnya tunduk pada kaum kuffar yang sedang merampas tanah kaum muslimin, merampok kekayaannya dan membunuh anak keturunan mereka.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan, kaum kuffar telah mendiktekan berbagai persyaratan zalim kepada para penguasa kaum muslimin dan merendahkan mereka atas nama perang melawan radikalisme, terorisme dan lainnya.

Dosa Besar

Narator kemudian mengingatkan, merupakan dosa besar bagi muslim yang mengabaikan penerapan Islam kaffah untuk melanjutkan kehidupan Islam di tengah kehidupan. "Karena itu, mereka wajib melibatkan dirinya dengan aktivitas perjuangan yang fokus pada penerapan Islam kaffah ini," gugah Narator.

Lebih lanjut Narator menerangkan, aktivitas perjuangan ini tentu bukan aktivititas individual. Akan tetapi, aktivitas bersama jama'ah. "Aktivitas bersama jama'ah ini tidak akan terwujud, kecuali bersama kelompok dakwah ideologis yang memenuhi kriteria sebagaimana yang disebutkan Allah di dalam Al-Qur'an Surat Ali Imron ayat 104," terangnya.

Selain itu, kata Narator, yang terpenting bagi kaum muslimin adalah tidak sekadar memilih untuk berjuang, tetapi juga harus senantiasa semangat di dalam perjuangannya hingga akhir hayat.

"Serta mereka menjadi pengemban dakwah yang menetapi metode yang dengannya akan terealisasi kewajiban ini. Yakni, metode dakwah Rasulullah SAW.,"[] Muhar.

Khilafah News: Salam Lintas Agama Bukanlah Wujud Toleransi

Khilafah News: Salam Lintas Agama Bukanlah Wujud Toleransi

Tsaqofatuna.id - Narator Khilafah News berujar, salam lintas agama bukanlah wujud toleransi beragama yang diajarkan Islam.

"Salam lintas agama bukanlah wujud toleransi yang diajarkan dalam Islam," ujarnya dalam program Kabar Pagi: Fatwa MUI Haramkan Salam Lintas Agama, Untuk Jaga Akidah, pada Rabu (19/6/2024) di kanal YouTube Khilafah News.

Sebab, Narator menjelaskan, sejatinya Islam telah mengajarkan sikap toleransi yang bermakna membiarkan umat lain menjalankan ritual agamanya, bukan berarti menerima keyakinan yang bertentangan dengan keyakinan Islam.

"Toleransi juga bermakna tidak memaksa umat lain untuk memeluk Islam, menyamakan Islam dengan agama lain,” jelasnya.

Narator pun mengemukakan bahwa salam lintas agama telah dinilai banyak ulama salah satu bentuk toleransi kebablasan yang menabrak rambu-rambu syariah. "Ini berarti mencampur adukan antara ajaran Islam yang hak dengan ajaran agama lain," ucapnya.

Sebab dalam ajaran Islam, Narator mengungkapkan, ini merupakan suatu perbuatan yang Allah SWT, larang sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-Baqarah ayat 42. "Dan janganlah kamu campur adukan yang hak dengan yang batil. Dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedangkan kamu mengetahuinya," kutipnya menerjemahkan.

Ibadah Tauqifiyah

Narator lanjut menerangkan, dalam ajaran Islam salam adalah doa yang bersifat khusus dan termasuk bagian dari ibadah tauqifiyah. Artinya, tidak sah dilakukan kecuali tata caranya mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.

"Dengan kata lain harus dilandasi oleh nash dari Allah SWT. ataupun dari Rasulullah SAW. yang termaktub di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah," terangnya.

Oleh karena itu, tegasnya, Islam memerintahkan pemeluknya untuk mengucapkan salam dengan lafal yang ditetapkan dalam ajaran Islam. Bahwa propaganda salam lintas agama yang diklaim oleh sebagian pihak hanya sebagai sebuah sapaan pada hakikatnya adalah upaya untuk menghilangkan sifat sakral dari salam (desakralisasi). "Padahal sejatinya hal itu adalah doa," tegasnya.

Salam yang seharusnya dilakukan berdasarkan ketentuan syariat, yakni berdasarkan nash Al-Quran dan As-Sunnah, ungkap Narator, akhirnya dilakukan tanpa ketentuan syariat. "Tentu hal ini berarti menjauhkan umat dari keterikatan pada syariat," tandasnya.

Narator lantas menyampaikan bahwa fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan haramnya hukum mengucapkan salam lintas agama.

"Ketua Muhammadiyah Anwar Abbas menilai, hal tersebut dilakukan untuk menjaga akidah umat Islam. Menurut beliau jika kita bicara tentang fatwa Majelis Ulama Indonesia terkait dengan masalah salam lintas agama itu konteksnya sudah jelas, untuk menjaga akidah dan agama dari umat Islam agar mereka tidak terseret kepada hal-hal yang tidak disukai oleh Allah SWT, " kata Narator memungkasi. [] Muhar

FIWS Ungkap Tiga Alasan Penjajah Yahudi Berani Merobek Piagam PBB

FIWS Ungkap Tiga Alasan Penjajah Yahudi Berani Merobek Piagam PBB

Tsaqofatuna.id - Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS), Farid Wadjdi ungkap tiga alasan entitas penjajah Zionis Yahudi (Israel) berani merobek Piagam PBB.

"Pertama, karena entitas penjajah Yahudi mengetahui, apapun yang mereka lakukan itu didukung oleh Amerika Serikat (AS). Amerikalah yang sebenarnya memiliki kepentingan," ujarnya dalam Kabar Petang: Amerika Sponsor Utama Terorisme? Dikanal Youtube Khilafah News, Rabu (22/5/2024).

Farid menjelaskan, AS sebagai pemilik hak veto di PBB dan sekutu-sekutu negara Baratnya memiliki kepentingan terhadap keberadaan entitas penjajah Yahudi untuk memecah belah dan menimbulkan kekacauan di negeri-negeri Islam.

Menurut Farid merupakan kepentingan imperialisme Barat untuk mencegah penyatuan dan kebangkitan umat Islam di dunia seperti yang pernah dikatakan Perdana Menteri Inggris Henry Campbell Bannerman pada tahun 1906.

"Dia katakan, ada satu kawasan di dunia yang memiliki satu keyakinan, satu bahasa, satu komunitas dan memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Jikalau bangsa-bangsa ini bersatu, maka dunia akan mereka kuasai. Siapa yang mereka maksud? Itu adalah negeri-negeri Islam di Timur Tengah," sebutnya.

Maka kata Farid, Barat yang pada awalnya melalui Inggris telah membidani kelahiran entitas penjajah Yahudi ini dengan Deklarasi Balfour, kemudian mempermudah atau melegitimasi masuknya orang-orang Yahudi ke Palestina yang diperkuat oleh PBB.

"Jadi, keberadaan entitas penjajah Yahudi ini dibutuhkan Barat. Entitas penjajah Yahudi tahu, apapun yang mereka lakukan akan didukung oleh Amerika Serikat , karena Amerika Serikat juga telah mengatakan bahwa membela entitas penjajah Yahudi ini adalah harga mati," tegasnya.

Kedua, lanjut Farid, entitas penjajah Yahudi mengetahui bahwa penguasa-penguasa negeri Islam terutama penguasa Arab tidak akan melakukan apapun.

"Tidak akan melakukan tindakan yang signifikan untuk menghancurkan mereka, karena penguasa-penguasa Arab ini berada di bawah kendali Amerika Serikat dan tunduk kepada Amerika Serikat. Itu diketahui persis oleh entitas penjajah Yahudi. Ini tentang pengkhianatan penguasa Arab," tandasnya.

Ketiga, sambungnya, entitas penjajah Yahudi juga mengetahui bahwa negeri-negeri Islam sekarang ini sulit untuk disatukan, itu karena adanya sistem politik yang direkayasa oleh Barat. Yaitu, sistem politik negara bangsa yang telah memecah belah negeri-negeri Islam, termasuk negeri-negeri Islam di wilayah Arab.

"Negara-negara bangsa inilah yang lahir dari rahim kolonialisme yang menjadi semacam penjara besar menghalangi umat Islam untuk bersatu," imbuhnya memungkasi.

Sebelumnya, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan, secara dramatis merobek-robek salinan PBB pada pertemuan Majelis Umum yang diadakan pada Jumat (10/5/2024). Erdan memprotes keputusan Majelis Umum PBB yang memilih mengakui keanggotaan penuh Palestina di badan internasional tersebut.

Saat berpidato di depan majelis, menggunakan mesin penghancur mini Erdan pun menghancurkan salinan perjanjian dasar PBB sambil mengecam negara-negara yang mendukung resolusi tersebut dan berteriak, “Kamu memalukan!” [] Muhar

Makna Kebahagiaan Ideologi Kapitalisme Adalah Meraih Keuntungan Materi

Makna Kebahagiaan Ideologi Kapitalisme Adalah Meraih Keuntungan Materia

Tsaqofatuna.id - Aktivis Dakwah Ustadzah Nikmah Mu'awanah dari Muslimah Media Center (MMC) menyatakan, makna kebahagiaan dalam pandangan hidup (ideologi) kapitalisme adalah meraih keuntungan materi yang sebesar-besarnya.

"Asas kapitalisme adalah memisahkan aturan agama dari kehidupan. Makna kebahagiaannya meraih keuntungan sebesar-besarnya," ujarnya dalam program Blusukan Kru MMC: [Bojonegoro] Emak-emak Hidup dalam Bayang-bayang Utang dengan Bunga Selangit, pada Minggu (19/5/2024), di kanal YouTube Cahaya Islam TV.

Karena itu, kata Nikmah, tak heran jika kehidupan masyarakat yang bersistem ekonomi Kapitalisme tidak bisa dilepaskan dari transaksi-transaksi atau akad-akad yang batil.

"Tak mengenal konsep halal dan haram sebab terpisahnya aturan agama dari kehidupan. Wajar, jika ada riba atau bunga dalam akad utang piutang," jelasnya.

Nikmah mencontohkan, fenomena persoalan utang berbunga yang terjadi pada masyarakat hari ini yang sudah dianggap biasa. Menurutnya, banyaknya emak-emak yang terlilit utang bahkan terjerat pinjol (pinjaman online) ilegal juga karena tidak bisa dilepaskan akibat dari kapitalisme.

"Ini akibat ulah yang dilakukan para pengusaha berotak kapitalis dalam mencari peluang investasi melalui pinjol," sebutnya.

Ia pun menerangkan bahwa hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia hanya menilai dampak buruk pinjol semata-mata akibat maraknya pinjol yang ilegal.

Dari penilaian itu, akhirnya lanjut Nikmah, upaya yang dilakukan pemerintah pun hanya menutup praktik pinjol ilegal. Sedangkan, masyarakatnya tetap dianjurkan untuk memanfaatkan pinjol yang legal.

"Padahal yang menjadi masalah bukan praktik pinjol ilegal dan yang legal. Namun, masalah sebenarnya adalah adanya praktik ribawi pada keduanya," terangnya.

Nikmah lantas menegaskan, begitulah ketika sebuah negara menganut ideologi kapitalisme.”Praktik apapun sah-sah saja asalkan mendapat keuntungan besar," pungkasnya. [] Muhar.

Penjajahan Model Baru, Menggiring Ketaatan Kaum Muslimin Kepada Barat

Penjajahan Model Baru, Menggiring Ketaatan Kaum Muslimin Kepada Barat

Tsaqofatuna.id - Penjajahan model baru berhasil menggiring ketaatan dan loyalitas kaum Muslimin kepada Barat. Hal itu dinyatakan Narator Muslimah Media Center (MMC) dalam program One Minute Booster Extra: Dakwah Mengeluarkan Umat Manusia dari Segala Bentuk Penjajahan, di kanal YouTube MMC, Selasa (7/5/2024).

"Hari ini kaum Muslimin berada dalam penjajahan model baru. Yakni penjajahan pemikiran, budaya, ekonomi, politik dan penjajahan ideologi, bahkan militer. Kondisi tersebut berhasil menggiring kaum Muslimin mengalihkan ketaatan dan loyalitasnya secara mutlak," tuturnya.

Narator mengulas, ketaatan yang seharusnya hanya diberikan kepada Allah SWT dan syariat-Nya, saat ini telah diberikan kepada pemikiran dan peradaban Barat.

"Akibatnya, tidak ada satupun sisi yang bisa digunakan kaum Muslimin untuk mengakhiri eksistensi penjajah Barat ini. Sampai pada kadar kita memahami agama kita dengan cara dan berpikir mereka," ulasnya.

Ia juga mengungkapkan, jika ada orang yang melawan cara pandang atau cara berpikir Barat, maka negara-negara Barat tidak segan-segan menggerakan media massa untuk menyerang orang tersebut, kemudian menggambarkannya dengan image (citra) yang negatif.

"Orang tersebut digambarkan menantang kemapanan, keluar dari kelaziman, merusak ijma' (persatuan) dan mendeskripsikannya sebagai ekstremis, teroris, fundamentalis dan radikal, bahkan menyebut orang tersebut sebagai musuh kemanusiaan dan orang-orang bodoh yang tidak layak hidup kecuali dalam kegelapan dan permusuhan," ungkapnya.

Denyut Kebangkitan

Di tengah upaya membungkam kebenaran yang dilakukan oleh Barat tersebut, Narator juga berujar, hari ini umat Islam dapat menyaksikan mulai berdenyutnya kebangkitan. "Umat melihat Barat bagaikan melihat setan. Munculnya orang-orang yang loyal terhadap kepentingan Barat diyakini akan musnah dengan berakhirnya masa kemunduran Islam," ujarnya.

Maka, ia menyerukan, opini Islam sebagai sebuah ideologi yang akan mengantarkan umat pada kebangkitan Islam harus terus disuarakan oleh para pengemban dakwah.

"Para pengeman dakwah harus meyakinkan umat bahwa Islam datang untuk menjawab seluruh problematika manusia secara tuntas dan benar. Islam merupakan aturan yang integral atau menyeluruh dan mengatur setiap perbuatan manusia," terangnya.

Narator lantas menegaskan, Islam adalah pemikiran menyeluruh yang menjadikannya sebuah solusi yang mampu menjawab setiap hal yang berkaitan dengan urusan hidup kaum Muslimin.

"Tegak di atas asas yang memancarkan setiap solusi hakiki kebangkitan Islam yang ditandai dengan tegaknya hukum-hukum Islam yang akan mengeluarkan umat Islam dari segala bentuk penjajahan," jelasnya.

Maka, pesan Narator, sungguh mulia posisi pengemban dakwah yang menyelamatkan manusia dari segala bentuk penjajahan ini. "Karena itu, teruslah berdakwah hingga Allah memenangkan umat dan dakwah ini atau kita binasa karenanya!" Seru Narator mengakhiri. [] Muhar

Beasiswa Anak-anak Negeri dari Pemerintah, Bukanlah Sebuah Prestasi

Beasiswa Anak-anak Negeri dari Pemerintah, Bukanlah Sebuah Prestasi

Tsaqofatuna.id -Pemberian beasiswa kepada sebagian anak-anak negeri dari Penguasa atau Pemerintah, Direkrur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky memandang bahwa itu bukanlah sebagai sebuah prestasi.

"Iya, jadi kalau pemerintah memberikan beasiswa kepada sebagian anak-anak negeri itu tidak bisa diklaim sebagai sebuah prestasi atau sebuah kebanggaan," ujarnya dalam Bincang-bincang: UKT Naik, Rezim Jokowi Mau Cerdaskan Bangsa atau Membodohkan? Dikanal YouTube Bincang Bersama Sahabat Wahyu, Rabu (8/5/2024).

Karena menurutnya, sebagai amanat konstitusi negara memang seharusnya memiliki tanggung jawab dan kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa, yang salah satunya melalui pendidikan, termasuk memberikan beasiswa.

"Itu sama dengan begini, saya ngasih beasiswa anak saya dengan menyekolahkan gratis, itu bukan kebanggaan, karena hampir semua bapak-bapak juga yang punya anak membiayai sekolah anaknya," tuturnya menganalogikan.

Ia melanjutkan, jadi sebenarnya di situ konteksnya. Ada kekeliruan cara pandang dan cara pikir dari pengelola negara ini terhadap kewajibannya untuk menjalankan konstitusi.

Dan menurutnya, jika benar-benar negara ini ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, biaya pendidikan mestinya dibuat semurah-murahnya atau bahkan gratis. "Itu yang seharusnya dilakukan dengan berbagai cara," pungkasnya. [] Muhar

MMC: Kasus Pornografi Menjadi Aib Bagi Indonesia

MMC: Kasus Pornografi Menjadi Aib Bagi Indonesia

Tsaqofatuna.id - National Center for Missing and Explioted Children (NCMEC) sebanyak 5.566.015 konten pornografi melibatkan anak-anak Indonesia, Narator Muslimah Media Center (MMC) memandang, kasus pornografi telah menjadi aib bagi negeri ini.

"Jumlah tersebut membuat Indonesia masuk peringkat keempat secara internasional. Peringkat tersebut tentu menjadi sebuah aib bagi negeri ini (Indonesia)," ujarnya dalam program Serba-serbi: Pornografi, Mungkinkah Diberantas dengan Peraturan Ala Kapitalis? Di kanal YouTube MMC, Selasa (23/4/2024).

Bagaimana tidak? Kata Narator, anak-anak yang seharusnya mendapatkan kehidupan yang bersih justru menjadi korban kebejatan seksualitas. Kondisi itu terjadi karena penerapan sistem demokrasi kapitalis sekuler sebagai sistem kehidupan manusia yang tidak bersih.

"Pemahaman masyarakat (dalam kapitalisme) saat ini digiring untuk mencari kepuasan jasadiyah atau kesenangan materi sepuas-puasnya. Kepuasan seperti ini dijadikan tolak ukur kebahagiaan," ulasnya.

Di sisi lain, ia mengungkapkan, sistem kapitalis juga justru menjadikan produksi pornografi bagian dari aktivitas ekonomi tak terdaftar (shadow economy).

"Hal ini dapat dilihat dari data yang ditayangkan oleh tribratanews.polri.go.id pada September 2023, bahwa hasil penjualan film porno cukup menggiurkan. Rumah produksi film porno bisa memperoleh keuntungan hingga Rp500 juta selama setahun beroperasi," lansirnya.

Karena itu, Narator membeberkan, tak heran jika masyarakat saat ini tidak takut dengan dosa dan tidak peduli dengan pahala.

"Alhasil, perilaku liberal seperti pornografi menjadi sesuatu yang legal. Bahkan anak-anak pun ikut menjadi korban," bebernya.

Ia lantas memungkasi, sesungguhnya tidak ada sistem kehidupan manusia di dunia yang mampu menjaga generasi dari kejahatan pornografi. "Kecuali, sistem Islam yang diterapkan secara kaffah oleh negara Khilafah," pungkasnya.[] Muhar

Tidak Ada Penistaan Agama Berulang Ketika Syari'at Islam Dilaksanakan

Tidak Ada Penistaan Agama Berulang Ketika Syari'at Islam Dilaksanakan

Tsaqofatuna.id-Direktur Indonesia Justice Monitor Agung Wisnuwardana menyatakan, tak akan ada penistaan Islam berulang ketika syariat Islam dilaksanakan secara sempurna (kaffah) oleh institusi Khilafah.

"Ketika syariat Islam dilaksanakan dengan sempurna, tidak akan ada penistaan berulang," ujarnya dalam program Aspirasi: Ceramah Pendeta Gilbert Sulut Kemarahan Umat Islam? Di kanal YouTube Justice Monitor, Jum'at (19/4/2024).

Agung menjelaskan, itu terwujudkan karena tegasnya hukuman dan kepemimpinan dalam Islam yang mampu melindungi kemuliaan Islam dengan adil.

Ia mencontohkan, dahulu Khilafah Utsmaniyah sanggup menghentikan rencana pementasan drama karya Voltaire (pemikir Eropa) yang akan menista kemuliaan Rasulullah Saw.

"Saat itu Sultan Abdul Hamid II langsung mengultimatum Kerajaan Inggris yang bersikukuh tetap akan mengizinkan pemintasan drama murahan tersebut. Sultan berkata akan mengeluarkan perintah kepada umat Islam dengan mengatakan bahwa Inggris sedang menyerang dan menghina Rasul. Saya akan mengobarkan jihad akbar," tutur Agung mengisahkan.

Kerajaan Inggris pun, lanjutnya, ketakutan dan pementasan itu akhirnya dibatalkan. 

Agung memungkasi, begitulah ketegasan seorang pemimpin dan penguasa (khalifah) kaum Muslim tatkala Islam dihina dan dinistakan. 

"Sungguh, kita sangat merindukan sosok pemimpin amanah dan bertakwa yang mampu menjaga muru'ah (kehormatan) Islam dan kemuliaan ajaran Islam, pungkasnya.

Diketahui, penistaan terhadap Islam kembali berulang. Kali ini dilakukan Pendeta Gilbert Lumoindong yang menyinggung tentang ibadah zakat dan salat dalam Islam.

Sebelumnya (tahun 2022), juga pernah viral seorang Pendeta bernama Saifuddin Ibrahim yang buron hingga hari ini tidak tertangap oleh Polri, karena menista Islam dengan berkoar meminta penghapusan 300 ayat Al-Qur’an. [] Muhar

Hakikat Kemenangan Umat Islam, Menjadi Umat Bertakwa

Hakekat Kemenangan Umat Islam, Menjadi Umat Bertakwa

Tsaqofatuna.id Momentum 'Idul Fitri, Narator Muslimah Media Center (MMC) menyatakan, hakikat kemenangan bagi umat Islam adalah ketika menjadi umat yang bertakwa kepada Allah Swt.

"Hakikat kemenangan bagi umat Islam adalah ketika menjadi umat yang bertakwa kepada Allah Swt. sebagaimana yang disebutkan di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 183," ujarnya dalam tayangan One Minute Booster Extra: Idul Fitri, Momentum Terbitnya Fajar Kemenangan Islam, di kanal YouTube MMC, pada Selasa (9/4/2024).

Hanya saja, Narator mengungkapkan, saat ini kita menyaksikan masih banyak perintah Allah yang belum diamalkan dan berbagai larangan Allah yang masih dilanggar, terutama syariat Islam yang berkaitan dengan pengaturan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

"Pelanggaran tersebut ada di bidang pemerintahan, ekonomi, sosial, hukum, pidana, pendidikan, politik luar negeri, dan lain sebagainya," terangnya.

Dan pangkal keburukan itu, menurutnya adalah karena umat Islam banyak yang melanggar atau menyimpang dari aturan-turan Allah Swt tersebut.

"Belum diamalkannya syariat Islam secara kaffah (menyeluruh) dalam kehidupan kita inilah yang menyebabkan kehidupan kaum Muslimin saat ini menjadi terpuruk, terjajah, hancur dan tertindas," ucapnya penuh keprihatinan.

Kunci Kemenangan

Narator lantas mengingatkan, umat Islam perlu memahami bahwa kunci kemenangan adalah memantaskan diri sebagai hamba Allah Swt.

"Yang keimanannya kokoh, keilmuannya kuat dan senantiasa mendekat kepada Allah Swt.," gugahnya.

Dengan itulah, kata Narator, akan membuat umat Islam khususnya para pengemban dakwah bersabar dan tetap bertahan atas panjangnya perjuangan dan bahaya tipu daya musuh.

Usaha Perubahan

Selain itu, ia juga mengingatkan, umat Islam khususnya para pengemban dakwah harus memaksimalkan usahanya di dalam melakukan perubahan.

"Yaitu, memahamkan umat bahwa kita sedang berada dalam keburukan dan membutuhkan perubahahan," ajaknya.

Kesadaran akan adanya kondisi yang buruk itulah, jelasnya, yang akan membuat umat menuntut adanya perubahan yang lebih baik.

"Sebab Allah telah mewajibkan ikhtiar di dalam perjuangan untuk mengubah keadaan dunia menuju keadaan yang tunduk dan patuh kepada aturan Allah Swt," tegasnya.

Perjuangan mengembalikan kekuatan umat ini memang tidak mudah dan tidak ringan. Maka dengan berakhirnya puasa Ramadan ini, MMC berharap, akan melahirkan kembali jutaan umat Islam yang telah memiliki kadar keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. yang tinggi, besar dan kuat.

"Yang akan menjadi modal bagi terbitnya fajar kemenangan Islam," tutup Narator mengakhiri [] Muhar

Umat Islam Tak Punya Kekuatan karena Tidak Bersatu

Umat Islam Tak Punya Kekuatan karena Tidak Bersatu

Tsaqofatuna.idJumlah umat Islam yang sangat banyak sekarang ini tetapi Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) menyatakan bahwa umat Islam tidak mempunyai kekuatan karena tidak bersatu.

"Hal itu terjadi karena umat Islam tidak bersatu dan tidak ada yang mempersatukan," ujarnya dalam program Fokus to The Point: Lebaran di Tengah Penderitaan Umat, di kanal YouTube UIY Official, Selasa (9/4/2024).

"Apa yang mempersatukan umat? Yang mempersatukan umat itu satu adalah pemimpin, yang kedua institusi politik. Itulah yang kita sebut Khalifah dengan Khilafahnya," imbuhnya.

UIY mengatakan,sangat kita sadari, saat ini umat tidak dalam keadaan baik-baik saja. Semua mengetahui itu, di Palestina khususnya di Gaza. Kemudian juga saudara kita di Rohingya, di Uighur dan di berbagai tempat lain.

"Di dalam negeri, saya kira persoalan-persoalan ekonomi, pendidikan, kemudian juga politik, itu masih memberi beban yang sangat berat, sehingga umat tidak bisa menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya," bebernya.

Maka untuk menghilangkan kesedihan akibat penderitaan itu, kata UIY, kita harus mengambil peran yang sangat nyata, sungguh-sungguh, konsisten atau istiqamah untuk terwujudnya kembali persatuan umat.

"Apalagi kalau kita bisa mengajak saudara sesama Muslim yang lain untuk ikut juga berpartisipasi di dalam ikhtiar itu, maka saya kira bukan sekadar alasan menghilangkan rasa bersalah, tetapi ini merupakan kewajiban yang Insya Allah kalau ini kita lakukan dengan konsisten, itu akan sampai pada tujuan terwujudnya kembali persatuan umat," pungkasnya. [] Muhar

Penghapusan Pertalite, IJM: Akan Memberatkan Perekonomian

Penghapusan Pertalite, IJM: Akan Memberatkan Perekonomian

Tsaqofatuna.id - Rencana penghapusan BBM jenis pertalite oleh Pemerintah, Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menilai bahwa akan memberatkan perekonomian masyarakat jika penggantinya menggunakan jenis yang lebih mahal.

"Penghapusan Pertalite akan memberatkan secara ekonomi, jika (penggantinya) menggunakan jenis yang lebih mahal," ujarnya dalam tayangan Aspirasi: Ada Efek Berantai Bila Pertalite Dihapus, di kanal YouTube Justice Monitor, pada Rabu (27/3/2024).

Agung pun menegaskan bahwa rencana tersebut jelas nantinya berpotensi menyebabkan inflasi (kenaikan harga barang dan jasa) yang tinggi di masyarakat.

"Jangan sampai rencana penghapusan Pertalite justru terjadi di tengah-tengah jeritan masyarakat dari berbagai lapisan yang tengah menderita akibat himpitan ekonomi dan beban hidup yang semakin berat!" serunya penuh harap.

Sebab, ungkap Agung, akibat beratnya himpitan ekonomi tidak jarang bagi yang tipis iman, mereka bisa frustasi dan berpotensi melakukan tindak kriminal, hingga bahkan diakhiri dengan aksi bunuh diri yang bisa menjadi pilihan.

"Ini (faktanya) sudah banyak terjadi dan diekspos oleh banyak media sebelumnya," pungkasnya. [] Muhar

Kemiskinan Sistemik Penyebab Sulitnya Pemberantasan DBD

Kemiskinan Sistemik Penyebab Sulitnya Pemberantasan DBD

Tsaqofatuna.id - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD), Narator Muslimah Media Center (MMC) menerangkan kemiskinan sistemik yang diciptakan sistem Kapitalisme menjadi salah satu faktor penyebab sulitnya pemberantasan.

"Terlebih lagi, kemiskinan mengakibatkan ketidakmampuan masyarakat memenuhi kebutuhan pangan yang sehat dan bergizi untuk menunjang daya tahan tubuhnya," terangnya dalam program Serba-serbi: Demam Berdarah Mewabah, Butuh Solusi Komprehensif, di kanal YouTube MMC, Senin (25/3/2024).

Selain itu, kata Narator, penataan kota yang jauh dari ideal juga menjadi faktor cepatnya penyebaran virus DBD.

"Saat ini, kota identik dengan kepadatan penduduk yang tidak diimbangi dengan pemukiman yang layak," imbuhnya.

Ia lantas mengungkapkan bahwa kapitalisme biang dari persoalan ini. Sebab, sistem ekonomi kapitalisme telah menciptakan kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat.

"Para pemilik modal dibiarkan dengan serakah menguasai lahan-lahan strategis demi kepentingan bisnisnya," ungkapnya.

Alhasil, kata Narator, rakyat miskin semakin terpinggirkan. "Mereka beramai-ramai hidup di satu lahan yang sempit hingga menciptakan lingkungan yang tidak sehat," bebernya.

Ia kemudian menandaskan, meski ada upaya dari pemerintah untuk menangani kasus ini namun upaya tersebut tidak menyentuh akar persoalan.

"Upaya tersebut sejatinya sekadar upaya tambal sulam yang seolah hanya ingin menunjukkan kinerja pemerintah," tandasnya.

Sebelumnya, Narator juga mengabarkan, bahwa kasus DBD di Jakarta diketahui meningkat pesat dalam satu bulan terakhir. Ada 1.729 kasus DBD di Jakarta hingga 18 Maret 2024. [] Muhar

Tanggapi Gagasan Generasi Emas 2024, Pengamat: Yang Ada Sekarang Adalah Generasi Cemas

Tanggapi Gagasan Generasi Emas 2024, Pengamat: Yang Ada Sekarang Adalah Generasi Cemas

Tsaqofatuna.id - Menanggapi gagasan generasi emas 2045, Pengamat Kebijakan Publik dari Indonesian Justice Monitor (IJM) Dr. Erwin Permana berujar, yang ada sekarang adalah generasi cemas.

"Bukan generasi emas, justru yang ada di dalam masyarakat sekarang adalah generasi cemas," ujarnya dalam Kabar Petang: Generasi Emas 2045, Apa Bisa Tercapai Kalau Kampus & Rakyat Tak Bergerak? Di kanal YouTube Khilafah News, Minggu (24/3/2024).

Ia lantas mempertanyakan, bagaimana nasib generasi tahun 2045 nanti, ketika hari ini distribusi tanah kepemilikan lahan itu sangat tidak merata?

"Satu perusahaan Indonesia saja, Sinar Mas, itu menguasai 3 juta hektare lebih lahan," ucapnya mencontohkan.

Sedangkan lanjut Erwin, generasi anak-anak muda sekarang, jangankan anak mudanya orang tuanya saja susah untuk mendapatkan sebidang tanah.

"Itu orang tuanya loh ya! Belum anaknya, belum cucunya nanti. Jadi, anak generasi sebut misal Gen Z sekarang ini, usia kisaran antara 18-25 tahun, bapaknya usia 40-50 tahun, banyak kan yang seusia segitu yang belum memiliki tanah, belum memiliki rumah, masih ngontrak gitu. Kenapa? karena begitu eksklusifnya kepemilikian lahan" ungkap Erwin.

Ia pun menegaskan, kalau lahan sudah dikuasai segelintir orang (kapitalis), bagaimana masyarakat dan generasi tidak cemas?

"Mereka tidak memiliki tempat tinggal yang tetap, yang permanen. Yang sekali waktu bisa saja diusir, bisa saja digusur," ucapnya prihatin.

Belum lagi, kata Erwin, kualitas pendidikan, lapangan pekerjaan dan keadilan hukum yang tidak ada kepastian, sekarang ini masyarakat justru berada di jalan kecemasan.

"Enggak tahu 2045 ini, bagaimana nasib kita," ucapnya.

Sementara itu, mengenai generasi dan visi Indonesia emas, Erwin berpendapat bahwa masyarakat seharusnya bergerak untuk mewujudkan hal itu.

"Sebagai warga negara, nah ini harus bergerak sehingga Indonesia emas itu terwujud," gugahnya.

Emas itu, kata Erwin, akan menjadi emas kalau memang ditempa. Ada proses penempaan, ada proses peleburan biji emas, sehingga kemudian terbentuk emas.

"Emas yang diambil dari dalam perut bumi itu dikeluarkan melalui sekian banyak proses, sehingga yang tersisa adalah emas-emas yang murni. Itu prosesnya tidak mudah, tidak ringan, ada proses perjuangan," jelasnya menganalogikan.

Begitulah, menurutnya, kalau ingin merubah Indonesia cemas hari ini menuju Indonesia emas."Ada proses-proses seperti itu. Harus bergerak, malah mungkin tidak cukup hanya sebatas pergerakan. Kita harus berlari, harus senantiasa menyiapkan setiap pori-pori tubuh kita untuk lebih waspada dengan kondisi seperti sekarang ini" gugahnya.

Lebih lanjut, Erwin menyampaikan, minimum kita harus bergerak. Bergerak menuntut ilmu agama (mengaji) dan berdakwah memahamkan Islam (sebagai agama dan solusi sistem kehidupan) kepada generasi-generasi milenial ini.

"Membuka mata mereka, bahwa sejatinya fakta kerusakan yang ada adalah akibat tata penyelenggaraan negara yang buruk yang bersumber dari sistem buruk sekuler demokrasi yang ternyata selama ini tidak membawa kebaikan apapun terhadap masyarakat. Membuat kehidupannya jauh dari kata ideal," pungkasnya. [] Muhar

Inilah Hal Sangat Penting yang Harus Dipahami Manusia

Inilah Hal Sangat Penting yang Harus Dipahami Manusia

Tsaqofatuna.id-Ulama Aswaja KH. Rokhmat S. Labib terangkan hal sangat penting yang harus dipahami manusia.

"Inilah sebenarnya hal sangat penting yang harus dipahami oleh manusia, bahwa ketika dia hidup (diciptakan), Allah akan memberikan ibtila (ujian) bagi dirinya," terangnya dalam tausyiah Mutiara Ramadan: Hidup Adalah Ujian, di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn, Minggu (17/3/2024). Lebih lanjut Kiai Rokhmat menjelaskan, banyak orang yang gagal dalam hidupnya dan tentu saja gagal di akhirat kelak ketika tidak memahami bahwa hidup ini adalah ujian.

"Dalam Surat al-Insan ayat 2 Allah Swt. menegaskan, اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat," kutipnya.

Kiai Rokhmat juga menyampaikan bahwa bentuk ibtila atau ujian yang akan diberikan kepada manusia itu adalah berupa taklif-taklif (beban) hukum.

"Allah Swt. memberikan perintah-perintah, memberikan larangan-larangan. Itulah ujian yang diberikan kepada manusia," terangnya lagi.

Ia pun menegaskan, ketika hal ini tidak dipahami, lanjutnya, maka perintah dan larangan Allah itu akan dianggap bukanlah sesuatu masalah (yang sangat penting).

Padahal menurutnya, disitulah sebenarnya letak kunci hidup manusia. Mereka diciptakan Allah Swt. untuk menjalani ujian (perintah dan larangan).

"Ketika dia kerjakan niscaya dia akan lulus, ketika dia tinggalkan (jauhkan) maka dia akan mendapatkan dosa," pungkasnya. [] Muhar

MMC Ungkap Perihal ittiba' Kepada Rasulullah Ketika Ramadhan

MMC Ungkap Perihal ittiba' Kepada Rasulullah Ketika Ramadhan

Tsaqofatuna.id-Narator Muslimah Media Center (MMC) mengungkap perihal ittiba' (mengikuti) kepada Rasulullah Saw. ketika momen Ramadhan.

"Jika kita ittiba' mengikut Rasulullah, maka sudah seharusnya Ramadhan kita gunakan untuk melakukan aktivitas mulia, yaitu dakwah ilal IsIam dalam upaya menegakkan Islam, agar kalimat Allah Swt. menjadi tinggi dan mulia, dan itu telah dicontohkan Rasulullah Saw.," ujarnya dalam tayangan One Minute Booster Extra: Bulan Ramadhan, Momentum Dakwah Meraih Kemenangan Islam, di kanal YouTube MMC, Selasa (12/3/3024).

Akitivitas itu, lanjut Narator, lebih spesifiknya adalah dakwah di dalam mengembalikan kembali kehidupan Islam yang pernah dibangun oleh Rasulullah Saw.

Narator melanjutkan, jika sekarang umat Islam hanya memaknai Ramadhan dengan puasa dan shalat taraweh, maka ini jelas bertentangan dengan amal Rasulullah Saw. dan para Sahabat yang telah menjadikan Ramadhan sebagai bulan perjuangan yang melibatkan aktivitas fisik dan pemikiran.

Ia juga mengungkapkan, Ramadhan bukanlah bulan untuk menurunkan kadar aktivitas fisik dan pemikiran, termasuk amal dakwah.

"Sebagaimana kita ketahui, Rasulullah Saw. tidak hanya melakukan puasa di bulan Ramadhan, tetapi juga melakukan aktivitas fisik dan pemikiran dengan kadar yang sangat besar, yaitu melakukan berbagai aktivitas jihad atau penaklukan yang sangat penting di dalam sejarah Islam," ucapnya. Ramadhan, tegas Narator, bahkan dijadikan sebagai momentum penting oleh Rasulullah Saw.

"Tidakkah kita mengetahui bahwa Ramadhan adalah bulan di mana Rasulullah dan para sahabat menaklukkan kota suci Mekkah pada tahun 9 Hijriah? Tidak kah kita mengetahui bahwa Rasulullah juga memenangkan perang Badar dan Hunain di bulan mulia ini?" tanyanya mengingatkan.

Narator menjelaskan, ramadhan adalah bulan mulia untuk melaksanakan kewajiban dan menyambut janji Allah Swt.

Ia lantas menyatakan bahwa umat Islam hari ini hidup dalam keadaan terpuruk akibat tidak diterapkannya aturan Islam di dalam kehidupan.

"Umat Islam telah kehilangan perisainya, yakni negara yang menerapkan Islam kaffah," ujarnya. 

Ia kemudian mengingatkan, para pengemban dakwah yang telah mengazamkan diri menapaki jalan perjuangan, seharusnya terus semangat untuk selalu terlibat dalam aktivitas dakwah pemikiran hingga akhir hayat.

"Kesabaran dan keistiqomahanharus menyertai perjalanan dakwah pengemban dakwah," gugahnya.

Para pengeman dakwah, kata Narator, juga harus lantang menyuarakan tanpa takut celaan dan hinaan, sebab kebenaran Islam harus tetap disampaikan meskipun framing jahat terhadap perjuangan menegakkan hukum Allah dalam bingkai negara semakin menjadi-jadi.

"Semoga di bulan penuh berkah ini para pengemban dakwah semakin teguh di dalam dakwah yg mengikuti metode Rasulullah Saw. dan akan diberi kemenangan oleh Allah, sehingga kita bisa membebaskan saudara kita di Palestina," pungkasnya.[] Muhar